Selasa, 22 Desember 2015
METODE KANGOROO
MOTHER CARE & PIJAT BAYI
MAKALAH
Tugas Pada Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Neonatus, Bayi,
Balita dan Anak Prasekolah
PSKB 3
REG A3
Dosen Pengampu : Susmita, SST.
M.Kes
Disusun Oleh : Puja lestari NPM:14.15401.12.35
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Bina Husada Palembang
Tahun Ajaran 2015
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Asuhan metode
kangguru dirancang sebagai asuhan untuk neonatus dengan berat badan lahir
rendah atau kurang bulan. Di dalam KMC ini, bayi berat badan lahir rendah atau
kurang bulan yang stabil diletakkan telanjang di dada ibu, dengan hanya memakai
popok, topi dan kaus kaki. Posisi bayi sejajar dengan dada ibu, di dalam baju
ibu dan sangga oleh kain yang melingkari ibu dan bayi. Untuk KMC dalam waktu
lama, bayi tetap dalam posisi ini kecuali saat dimandikan, diganti popok atau
jika ibu akan ke kamar mandi. Selama waktu ini, ayah dan anggota keluarga yang
lain bisa membantu dengan cara menjaga bayi tetap hangat dan menggantikan ibu
melakukan kontak kulit dengan kulit.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apa
itu Metode Kangoroo Mother Care?
2. Bagaimana
Cara Pemijatan Bayi dengan Benar?
1.3
Tujuan
Penulisan
1. Untuk
Memenuhi Tugas Praktik Asuhan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Prasekolah.
2. Untuk
Memahami Lebih Jelas Apa itu Metode Kangaroo Mother Care.
3. Untuk
mengetahui Bagaimana Memijat Bayi dengan Benar.
1.4
Metode
Metode yang digunakan dalam mengumpulkan
data dalam makalah ini melalui studi pustaka yaitu dengan membaca yang ada
kaitannya dengan metode kangguru dan pemijatan bayi, kemudian disampaikan
secara deskritif melalui makalah ini.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
KANGAROO
MOTHER CARE (KMC) ATAU PERAWATAN BAYI LEKAT (PBL)
KMC adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara
dini, terus menerus dan dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya
agar bayi kecil tetap hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah
bayi stabil. KMC dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi
pulang. Bayi tetap bisa dirawat dengan KMC meskipun belum bisa menyusu, berikan
ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative cara pemberian minum.
Durasi
Dijalankan
sampai bayi berat badan 2500 g atau mendekati 40 minggu, atau sampai bayi
kurang nyaman dengan KMC, misalnya:
Ø sering
bergerak.
Ø Gerakan
bayi ekstremitas berlebihan.
Ø Bila
akan dilakukan KMC lagi, bayi menangis.
bila
ibu perlu istirahat, dapat digantikan ayah, saudara atau petugas kesehatan.
Bila tidak ada yang menggantikan , bayi diberi pakaian hangat dan topi, dan
diletakkan di boks bayi dalam ruangan yang hangat.
Bila
bayi sudah kurang nyaman dengan KMC anjurkan ibu untuk menyapih bayi dari KMC ,
dan dapat melakukan kontak kulit lagi pada waktu bayi sehabis mandi, waktu
malam yang dingin , atau kapan saja ia menginginkan.
Pakaian dan posisi
Berilah
bayi pakaian, topi, popok, dan kaos kaki yang telah dihangatkan lebih dulu.
Letakkan
bayi di dada ibu:
Ø Dengan
posisi tegak langsung ke kulit ibu, dan lihat apakahkepala bayi sudah
terfiksasi pada dada ibu.
Ø Posisikan
bayi dalam “frog position” yaitu fleksi pada siku dan tungkai, kepala dan dada
bayi terletak di dada ibu dengan kepala agak ekstensi.
Tutupi
bayi dengan pakaian ibu ditambah selimut yang sudah dihangatkan sebelumnya.
Ø Tidak
perlu baju khusus bila baju yang dikenakan sudah cukup hangat dan nyaman selama
bayi kontak dengan kulit ibu.
Ø Pada
waktu udara dingin, kamar harus hangat.
Ø Bila
baju ibu tidak dapat menyokong bayi, dia dapat menggunakan handuk/kain (dilpat
diagonal, dan difiksasi dengan ikatan atau peniti yang aman dibahu ibu), kain
lebar yang elastic, atau kantong yang dibuat sedemikian untuk menjaga tubuh bayi.
Ø Dapat
pula memakai baju dengan ukuran lebih besar dari badan ibu. Bayi diletakkan
diantara payudara ibu, baju ditangkupkan , kemudian ibu memakai selendang yang
dililitkan di perut ibu agar bayi tidak terjatuh.
Aktifitas Ibu
Ibu
dapat bebas bergerak walau berdiri, duduk, jalan , makan dan mengobrol.
Pada
waktu tidur, KMC dapat dilaksanakan engan cara posisi ibu setengah duduk(150
horizontal) atau dengan jalan meletakkan beberapa bantal dibelakang punggung
ibu.
Nutrisi dan Pertumbuhan
Bayi
Posisi
KMC ideal untuk menyusui bayi.
Ajari
ibu cara menyusui dan pelekatan yang benar.
Bila
ibu cemas tentang pemberian minum pada bayi kecil, dorong ibu agar mampu
melakukannya.
Bila
ibu tidak dapat menyusui, berilah ASI peras dengan menggunakan salah satu alternative
cara pemberian minum.
Pantau
dan nilai jumlah ASI yang diberikan setiap hari. Bila ibu menyusui catat waktu
ibu menyusui bayinya.
Timbang
berat badan bayisetiap hari dan nilai peningktannya.
Pemantauan
Jelaskan
pada ibu mengenai pola pernapasan dan warna kulit bayi normal serta kemungkinan
variasinya yang masih dianggap normal. Mintalah pada ibu waspada terhadap tanda
yang tidak biasanya ditemui atau tidak normal.
Jelaskan
pula bahwa KMC penting agar pernapasan bayi baik dan mengurangi risiko terjadinya
apnea, disbanding bila bayi diletakkan di dalam boks.
Ajari
ibu menstimulasi bayi ( mengelus dada atau punggung atau menyentil kaki bayi
(bila bayi tampak biru di daerah lidah, bibir atau sekitar mulut atau napas
berhenti lama.
Tidak
perlu melakukan pemantauan suhu selama bayi kontak dengan kulit ibu:
Ø Bila
KMC tidak dapat dilakukan terus menerus, ukur suhu aksila dan setiap jam
Ø Bila
suhu normal selama 3 hari berturut-turut, ukur suhu aksila tiap 12 jam selama 2
hari kemudian hentikan pengukuran.
Ø Bila
suhu abnormal, lihat bab suhu abnormal.
Memulangkan Bayi
Butuh waktu beberapa hari-minggu sampai bayi siap
dipulangkan teergantung berat lahir.
Ibu
dan bayi dapat dipulangkan apabila bayi
Ø Minum
baik
Ø Tidak
ada masalah lain yang memerlukan perawatan di rumah sakit.
Ø Berat
badan naik >20 g/kg/hari selama 3 hari berturut-turut.
Beri
dorongan bahwa ibu dapat merawat bayinya dan melanjutkan melakukan KMC di
rumah, dan dapat kembali untuk melakukan kunjungan tindak lanjut secara rutin.
Kunjungan tindak lanjut
Satu
minggu setelah pulang, setiap hari bila memungkinkan dan diskusikan setiap
masalah yang ada dengan ibu. Beri dukungan kepada ibu.
Pada
minggu ke II, lakukan kunjungan 2 kali per minggu sampai bayi berumur 40 minggu
konsepsi atau berat bayi >2500 g. timbang bayi dan nasehati ibu untuk
mengehntikan KMC bila bayi mulai kurang toleran (lihat atas).
Bila
sudah lepas KMC, lakukan kunjungan tindak lanjut tiap bulan sampai bayi berumur
beberapa bulan untuk memantau pemberian minum dan tuimbuh kembang bayi.
2.2
PEMIJATAN
BAYI
2.2.1
Pengertian
Pemijatan Bayi
Pijat
bayi adalah suatu sentuhan yang diberikan pada jaringan lunak yang memberi
banyak manfaat bagi anak maupun orang tua. Pijat bayi sebenarnya merupakan
suatu bentuk terapi sentuhan (touch therapy) yang sangat bermanfaat baik
bagi bayi maupun orang tuanya.Sentuhan atau pijatan pada bayi dapat merangsang
produksi ASI, meningkatkan nafsu makan dan berat badannya.
2.2.2
Teknik
Pemijatan Bayi
a. Seorang
bayi akan merasakan kehangatan kasih saying waktu ibu atau pengasuh memijatnya.
Pijat
bayi akan terasa lebih nyaman bila menggunakan minyak bayi atau baby oil.
Ibu
atau pengasuh bisa memijat dadanya, kemudian lengan, tangan, abdomen, paha,
kaki, punggung, bokong, dan wajahnya.
Tentu
saja ibu/pengasuh tidak perlu mengikuti urutan ini.
Menggosok
atau mengusappun dapat digolongkan dalam pijat bayi.
b. Memijat
bagian wajah bayi akan menimbulkan perasaan hangat, sebagaimana juga bagian
tubuh bayi yang lain.
Banyak
bayi tidak bisa di pijat.
Bayi
harus dibiasakan secara perlahan-lahan.
Pijatlah
dengan jempol pengasuh atau ibu mulai dari dahi, kearah hidung sampai
kemulutnya.
c. Setiap
gerakan paha dan kaki bayi akan merangsang perkembangan susunan saraf dan
otaknya.
Tekuklah
kedua kaki bayi pada lututnya dengan kedua tangan ibu atau pengasuh.
Pijatlah
mulai dari paha ke bawah sampai ke kaki dengan kedua jempol ibu atau pengasuh,
kemudian pijat pula telapak kakinya sampai ujung kakinya.
d. Gerakan
memijat untuk menenangkan seorang bayi, terutama bila bayi terserang kolid
(kejang usus).
Gosoklah
dada bayi dengan kedua telapak kaki ibu atau pengasuh, mulai dari tangan kearah
luar.
Kemudian
bergantian dari bahu kanan ke kiri, dan dari bahu kiri ke kanan sampai ke perut.
e. Menghilangkan
ketegangan yang juga bisa dialami bayi dan melancarkan perederan darah dapat
dengan memijat punggungnya dengan lancer dan berirama. Baringkan bayi dengan
posisi miring atau tengkurap.
f. Memperkuat
otot-otot bayi.
Pijatlah
kedua tangan dan kakinya.
Ibu
atau pengasuh tidak perlu takut-takut atau memperlakukan bayi terlalu
hati-hati. Mula-mula bayi merasa kurang enak atau mungkin malah merasa sakit.
Namun,
pijatan ini bayi baik untuk merangsang sarafnya.
g. Membuat
bayi enak tidur
Gunakan
ujung-ujung jari ibu atau pengasuh untuk memijat bokong bayi dengan gerakan yang
ringan.
Kemudian
gosoklah dengan telapak tangan ibu atau pengasuh.
Setelah
selesai memijat, mandikanlah bayi dengan
air hangat agar badannya terasa hangat.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
KMC
adalah kontak kulit diantara ibu dan bayi secara dini, terus menerus dan
dikombinasi dengan pemberian ASI eksklusif. Tujuannya agar bayi kecil tetap
hangat. Dapat dimulai segera setelah lahir atau setelah bayi stabil. KMC dapat
dilakukan di rumah sakit atau di rumah setelah bayi pulang.
Pijat bayi adalah suatu sentuhan yang diberikan pada
jaringan lunak yang memberi banyak manfaat bagi anak maupun orang tua. Pijat
bayi sebenarnya merupakan suatu bentuk terapi sentuhan (touch therapy)
yang sangat bermanfaat baik bagi bayi maupun orang tuanya.
3.2
Saran
Tenaga kesehatan terutama bidan diharapkan dapat
mengetahui dan mengerti tentang asuhan Pijat Bayi sehingga dapat memberikan
pelayanan seoptimal mungkin pada setiap BBL agar keadaan Bayi tetap sehat.
DAFTAR PUSAKA
Maryunani,anik,2014.asuhan neonatus bayi,balita,dan anak pra
sekolah.in media
Maharani, Sabrina,
2009. Pijat dan Senam Sehat Untuk bayi.
Jogjakarta: Kata Hati
Kosim,M Sholeh.2008. Buku Panduan
Managemen Masalah Bayi Baru Lahir Untuk Dokter, Bidan dan Perawat Rumah Sakit. Jakarta:UDAI
(UKK PERINATOLOGI) MNH-JHPIEGO DAN DEPARTEMEN KESEHATAN RI
Supari Fadilah Siti. 2008. Pelayanan
obstetric dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). Jakarta: JNPK-KR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar: